Kamis, 27 Februari 2014

sutradara dan tugasnya



Sutradara adalah seorang pemimpin dalam pementasan sebuah drama atau teater. Sutradara merupakan sumber kekuatan yang sangat menentukan keberhasilan pentas drama. Tugas seorang sutradara adalah menentukan motif karya lakon, menentukan pemain, serta merencanakan cara dan teknik pentas. Pemain yang tepat untuk peran tertentu akan membuat peran menjadi lebih berkarakter. Dengan mengatur jalannya cerita, sutradara membuat drama menjadi lebih hidup sesuai dengan yang diinginkan oleh penonton. Penonton bisa terkesan, terbawa perasaan, tidak sabar untuk mengetahui penyelesaiannya, dan gandrung pada drama itu.

Sutradara memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Di lapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi anggota tim produksi dan para pemeran. Peran yang sedemikian besar mengharuskan sutradara memahami benar konsep cerita, memahami situasi lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi.

Ibarat tubuh manusia, sutradara adalah otaknya, dan yang lain adalah seluruh anggota badan. Otak memerlukan anggota badan untuk mewujudkan gagasan, badan memerlukan otak untuk mengendalikan.

Tugas Sutradara
Tugas seorang sutradara adalah menerjemahkan atau menginterpretasikan sebuah skenario dalam bentuk imaji/gambar hidup dan suara.
Pada umumnya, seorang sutradara tidak merangkap sebagai produser, meskipun di Amerika cukup banyak sutradara yang merangkap produser seperti beberapa kali Clint Eastwood merangkap sutradara, pemain sekaligus produser.

Pada umumnya, apa pun bentuk produksi audio visual selalu terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
  1. Praproduksi,
  2. Produksi atau shooting,
  3. Pascaproduksi.

Tugas sutradara adalah pada tahap produksi. Namun bukan berarti sutradara tidak perlu mengetahui aspek praproduksi dan pasca produksi. Pemahaman praproduksi akan mencegah sikap arogan dan tuntutan yang berlebih atas peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang notabene merupakan tugas tim praproduksi.

Misalnya, sutradara tidak terlalu menuntut disediakan pemeran yang honornya mahal apabila ia menyadari bahwa tim budgeting tidak menganggarkan dana berlebih untuk honor pemeran. Pemahaman pascaproduksi akan mencegah sutradara menginstruksikan pengambilan gambar dengan komposisi atau angle yang penyambungannya mustahil dilakukan oleh editor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar