Sabtu, 12 September 2015

hakikat keragaman dan kesetaraan manusia



A.     MAKNA KERAGAMAN MANUSIA
a.      Makna Keragaman Manusia
            Keragaman berasal dari kata ragam. Ragam berarti Sikap, tingkah laku, cara, macam jenis, music, lagu, langgam, warna, corak, laras(tat bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia bermacam-macam seperti halnya binatang dan tumbuhan, keragaman dimaksudkan manusia memiliki perbedaan. Terutama ditinjau dari sifat, sikap, watak, kelakuan dsb.
            Selain makhluk individu, manusia terlahir sebagai makhluk social yang membentuk kelompok, misalnya dalam hal ras, suku, agama, budaya, ekonomi, status social, jenis kelamin, dsb.

b.      Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat, kesetaraan juga dapat disebut kesederajatan. Dalam hal ini kesederajatan menunjukan bahwa manusia memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Contohnya sebagai makhluk tuhan kita memiliki tingkat atau kedudukan yang sama.
Di dalam keragaman sangat dibutuhkan kesetaraan atau kesederajatan. Terlebih lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jaminan akan kedudukan, hak, kewajiban, yang sama dari bergabagai ragam masyarakat di dalamnya amat di perlukan.
B.      KEMAJEMUKAN DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA
Keragaman dalam kehidupan social manusia melahirkan masyarakat majemuk(banyak ragam, beraneka, berjenis).
Secara Horizontal, masyarakat majemuk dikelompokan berdasarkan :
1.      Etnik dan Ras
2.      Bahasa Daerah
3.      Adat Istiadat
4.      Agama
5.      Pakaian, Makanan dan Budayamaterialnya
Secara Vertikal, masyarakat majemuk dikelompokan berdasarkan :
1.      Penghasilan
2.      Pendidikan
3.      Pemukiman
4.      Pekerjaan
5.      Kedudukan Sosial Politik

1.      Ras
Kata ras berasal dari prancis dan italia yaitu razza, diperkenalkan pertama kali oleh Franqois Bernier, antropolog prancis untuk mengemukakan pendapatnya tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.
Ciri utama pembeda antar ras ialah ciri ilmiah rambut pada badan, warna alami rambut, kulit dan iris mata, bentuk kelopak mata, hidung dan bibir.

2.      Etnik atau Suku Bangsa
Secara etnik, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan jumlah etnik yang besar. Keanekaragaman etnik ini dengan sendirinya memunculkan keanekaragaman budaya Indonesia. Oleh karenanya Indonesia berdasarkan Klasifikasi etnik nasional adalah heterogen.

C.      KEMAJEMUKAN DAN KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA BANGSA
1.      Kemajemukan Sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia
Kemajemukan bangsa terutama karena adanya kemajemukan etnik, disebut juga suku bangsa atau suku. Keragaman etnik di Indonesia sebagai Negara yang paling Heterogen di dunia, selain india. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia yang lain adalah sebagai berikut :
a.       Jumlah penduduk yang besar
b.      Wilayah yang luas
c.       Posisi silang
d.      Kekayaan alam dan daerah tropis
e.       Jumlah pulau yang banyak
f.       Persebaran pulau

2.      Kesetaraan Sebagai Warga Bangsa Indonesia
Sebagai warga Negara Indonesia maka manusia Indonesia adalah setara atau sederajat dalam arti setiap warga Negara memiliki persamaan kedudukan, hak, dan kewajiban sebagai warga bangsa dan warga Negara Indonesia.
Yang terpenting adalah semua warga Negara memiliki kesempatan yang sama, dengan tidak boleh dibedakan berdasarkan asal usul primoridialnya.

D.     PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN SERTA SOLUSINYA DALAM KEHIDUPAN
1.      Problematika keragaman serta solusinya dalam kehidupan
Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa. Akan tetapi keragaman masyarakat suatu saat bisa berpotensi negative bagi kehidupan bangsa itu. Seperti yang dikemukakan oleh Elly M. Setiadi (2006)
a.       Terjadi segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
b.      Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga yang bersifat non komplementer
c.       Kurang mengembangkan consensus antar para anggota tentang nilai social yang bersifat dasar
d.      Secara relative, integrasi social tumbuh diatas paksaan, dsb.
Ada beberapa macam penyakit social selain konflik secara vertical dan horizontal seperti Etnosentrisme, stereotip, prasangka, rasisme, diskriminasi, scape goating. Adapun solusinya adalah semangat religious, semangat nasionalisme, pluralism, humanism, dialog antar umat beragama dan membangun komunikasi dan pola interaksi yang baik.

2.      Problem kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
Kesetaraan dan kesederajatan menjadi jaminan akan persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Akan tetapi Diskriminasi bertolak belakang dengan prinsip kesetaraan bahkan menjadi problema utama terwujudnya kesetaraan dan kesederajatan manusia. Karena diskriminasi sangat melanggar HAM dan amat tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan.
Upaya yang sudah dilakukan untuk menghapuskan diskriminasi ditegaskan oleh Program Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan kebijakan :
-          Warga Negara memiliki kedudukan yang sama dihadapan hokum
-          Menerapkan hokum dengan adil dengan perbaikan system hukum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar